Dunia fashion tidak akan ada habisnya, selalu berubah secara dinamis tak pernah berhenti melahirkan tren pakaian yang baru, tak terkecuali gaya fashion Streetwear yang menciptakan suatu komunitas tersendiri. Sebenarnya definisi dari Streetwear tidak ada yang menjelaskan secara jelas apa itu Streetwear. Namun kita dapat melihat gaya Streetwear setiap kali kita keluar rumah atau pun dari yang kita pakai pada saat keluar, Contohnya seperti Graphic T-Shirt, Hoodie, Sweeter, Snapback, hingga sepatu seperti Sneakers. Di indonesa gaya ini sangat berkembang, dan konsep ini dianut oleh label distro lokal dan kebanyakan yang menggunakan produk Streetwear adalah anak - anak muda dari berbagai kalangan.
Kultur jalanan seperti olahraga aksi Skateboard, Surfing, Music Hi-Hop, Punk hingga karya seni jalanan seperti Graffiti ikut serta dalam inspirasi berkembangnya Streetwear ini. Kemunculan merek Streetwear ini sangat mencuri perhatian orang, terutama mereka yang mengikuti perkembangan dunia internet. Namun kerbanyakan orang dari pencinta fashion terkadang hanya menggunakan merek atau barang yang hanya lagi tren saja, tanpa tau asal usul dari merek - merek tersebut. Lalu, apa saja brand yang termasuk kategori streetwear? Apa sejarah dibalik brand tersebut? Yuk disimak.
Thrasher
Banyak dari kalian mengira Thrasher adalah merek pakaian seperti Supreme atau Stussy. Sebenernya, Thrasher awalnya adalah merek dari majalah Skateboard dan majalah dari Thrasher ini sudah eksis sejak tahun 1981 dan menjual banyak merchandise seperti kaos, topi, hingga sweeter yang dapat dibeli melalui situs mereka. Thrasher juga memiliki acara tahunan beranama ‘ Skate of the Year’ yang dikhususkan untuk perlombaan skater dan menemukan skater terbaik di dunia.
Anti Social Social Club (ASSC)
Siapa sih anak jaman sekarang yang tidak tau brand ini. Tapi, lucunya ASSC ini bukan lahir untuk menjadi sebuah brand, tetapi merupakan hasil luapan emosi dan kegelisahaan dari sang founder, Neek Lurk, yang introvert dan sering merasa depresi dalam kehidupan sehari hari. ASSC berarti sebuah kelompok social yang anggotannya terdiri dari orang-orang yang anti social. Tapi, dari hanya sebuah luapan emosi brandnya bisa sampai terkenal, dan brand ini menjadi favorit berbagai selebriti internasional, seperti G-Dragon, Cara Delevingne, dan Kanye West.
Vans
Vans adalah sebuah brand sepatu yang sudah banyak orang tahu. Tapi tahukah anda makna dari ‘Off The Walls’ yang ada di belakang sepatu Vans ? kata-kata itu tidak hanya sebuah slogan semata, arti ‘Off The Walls’ sudah mengalami pelebaran makna. Pada era 60an hingga 70an, kalimat ini sering dipakai oleh skaters di California, karena papan beroda itu dapat di mainkan di manapun, bahkan untuk berpose di udara. Namun sekarang, ‘Off The Walls’ bukan lagi tentang subkultur skateboard. Ia telah berkembang menjadi cara pandang dan pola pikir, untuk berani berfikir dan berkarya out of the box.
Stussy
Pada awal era 80an, seorang pria bernama Shawn Stussy mengukir nama belakangnya, ‘Stussy’, di papan seluncur hasil buatannya di daerah pantai Laguna, California. Merasa logo yang ia ukir itu menarik, akhirnya ia mulai menaruh logo tersebut di baju, celana, hingga topi, yang kemudian ia jual di pinggir pantai, Shawn mengembangkan bisnisnya dengan menjual berbagi macam pakaian pria dan wanita. Dia membuka tokonya pada era 90an, dan menuai kesuksesan, dan menjadikan Stussy brand Streetwear yang berpengaruh di dunia fashion.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Sablon Baju dengan kualitas tinggi, pembuatan baju, kaos, jaket maupun aksesoris dapat langsung berkonsultasi dengan Admin kami di nomor 081386867461
Comments